Bis AC Tarip Biasa (ATB) di Jatim, seingat saya, perintisnya adalah PO Surya Agung (Eka / Mira Group) di tahun 83-84 an. Armada yg dipakai adalah Mitsubishi BM dengan AC Gantung dengan jurusan Surabaya – Ponorogo. Hampir bersamaan dengan itu di jalur Surabaya – Tulungagung beroperasi juga ATB milik PO Surya Kencana dengan armada Hino BX dengan AC gantung juga.
Setelah itu di tahun 87 ke atas, tahun 90 an – 2000 an PO-PO yg lain menyusul, antara lain Jaya Utama (dengan armada Hino BX dan Mitsubishi BM ex bis malam), Kalisari Surabaya – Malang dgn MB OH, Akas Surabaya – Ponorogo dan Surabaya – Probolinggo dengan MB OH. Terus diikuti oleh Eka / Mira dengan Nissan CK/CB dan Hino RK Kompor, Sumber Kencono dengan RK Kompor dan Hino AK, Mandala Hino AK. Indrapura dengan Hino AK dan RK, Trigaya dengan Hino RK, Harapan Jaya dengan MB OK dan OH, Anggun Krida dengan MB OH ex bis malam dan lain-lain
Volume bis ATB mengalami penurunan ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi dan harga BBM yg naik terus. Pada saat itu, di Lintas Tengah, Sumber Kencono yang terakhir masih mengoperasikan ATB berbasis Mitsubishi RM dan Mira dengan ATB Hino AK nya mulai menghentikan operasi bis-bis ATBnya. Di jalur Surabaya ke barat (Madiun/Ponorogo atau Solo Yogya) tinggal AKAS dengan Hino AK/RK dan MB OH yang bertahan.
Yang mengherankan, ketika itu justru di jalur Surabaya ke Utara, Jaya Utama justru memperkuat ATB nya dengan beberapa Hino AK bikinan Laksana maupun Trisakti untuk jurusan Semarang. Begitu juga Surabaya ke Timur Anggun Krida (Akas Group) dengan armada Hino AK bikinan Tugas Anda. Cuman Anggun Krida kurang konsisten karena akhirnya AC nya tinggal jadi pajangan karena kaca bis ini bukan kaca blok sehingga tidak masalah bila AC nya tidak diaktifkan.
Kondisi saat ini, di jalur Surabaya Malang tinggal ATB Kalisari yang ada dan hamper semua armada yang dioperasikan malah ATB, sementara Hafana ATB dan ATB Mandala sudah lenyap. Sedangkan Restu baru bangkit di era 2008 dengan tiba-tiba menyentak melakukan peremajaan bus baru dengan Hino A210J berbasis New Travego Marcopolo dari Adiputro. Kondisi ini berlawanan dengan Lintas Timur yang tampaknya stagnan dengan armada ATB yang ada. DI Lintas timur hanya Anggun Krida yang tampak melakukan peremajaan ATB dengan basic Proteus dari Laksana, telah menggunakan AC secara penuh. Sementara di Lintas Selatan, malah terjadi kepunahan bis ATB, Harapan Jaya sebagai pelaku utama menghilangkan unit ATB nya untuk memperkuat segmentasi bus Patasnya, sedangkan Pelita indah sebagai kompetitornya tetap tidak tertarik mengoperasikan unit ATB.
Sementara di Lintas Tengah, Aneka Jaya, tiba tiba menyeruak dengan pasukan ATB nya menjadi “market leader” yang selalu penuh disaat hari ramai, namun kini, Kehadiran pasukan Restu Panda dengan trayek ATB, Malang – Surabaya- Ponorogo kembali menghidupkan gairah bus ATB di jalur ini. Dan yang mengejutkan, belum selesai keterkejutan terhadap kehadiran Restu Panda ATB, Mira melakukan gebrakan dengan melakukan peremajaan bus dengan armada baik downgrade dari patas Eka, maupun peremajaan unit baru Hino AK ATB berbasis Tentrem dengan jumlah mencapai puluhan unit
Inilah dunia bus Jawa Timur, barometer layanan bus ekonomi yang mana menjadi kue yang lebih lezat bagi pengusaha daripada bus non ekonomi
A Short Description about youself
Mhon diperbaiki pelayanan dan ditertibkan terutama petugas penarik uang atau kondektur nya
BalasHapusJudulnya sejarah po Restu tapi yang diulas persaingan panas jalur sby-madiun-ponorogo. Tahun 2000 po. Restu bangkrut dan berpindah tangan berpusat ke Lawang kab. Malang dari kantor pusatnya di Mojokerto
BalasHapus